SEKOLAH CACAT
Gunung Arjuna berjongko di atas genting sekolah SLB
Sementara, aku berdiri di samping ketinggian tiang listrik
Anak-anak cacat berlarian girang di kawat-kawat langit
Sementara itu ibu-ibunya bersorak-sorak memandangi dengan kuwatir
Dari lapangan rumput
“ Layang-layangku terbang. Layang-layangku terbang!”
Begitu ramai berkumandang
Dan desir lirih angin menuntun bocah kering mata juling, bibir sumbing telinga tuli
Mengendap-endap dari balik jendela asrama:
“Kau kok di sini! Ini tidak boleh! Melanggar peraturan!”
Suara entah dari mana
Bocah kering terdiam
Kemudian tertawa cekikikan, sambil mengucap:
“Pendidikan cacat, sekolah cacat, aku jadi cacat.”
Dan bocah kering mata juling menghambur ke pangkuan ibunya.
Lawang, 21 Juni 2003
TEGUH PRAMONO GURU PEMBELAJAR
betapa adegan itu sebentar lagi berubah sepi
lihat di sana ada jiwa-jiwa sepi. menyapa diam tak bertepi.mengajari kita akan budi yang indah. dan menemani hidup kita yang akan abadi di sisi-Nya
anak-anakku sedang bermain tentang kehidupannya
adegan ludruk
About Me

- TEATER KEHIDUPAN SMA NEGERI KABUPATEN MALANG
- selama ada air, udara, mtahari, dan tanah mungkin kehidupan akan berjalan seimbang
ARSIP ARSIP LIPATAN WAKTU
Sabtu, 27 Februari 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Di dadaku ada dua wajah gadis kecil yang manis
sejak lama kutelusuri jalan-jalan berbatu sejak itu hasrat dan anganku menjadi satu menemui jiwa-Mu

ketika aku sedang memandangi pagelaran kehidupan alam aneka rupa menuduh diriku yang menjauh dari-Mu
dirku yang selalu mencari
aha aku telah temui sekelumit nada lirih menyapu telinga sebelah kemana suara yang sebelah ?
0 komentar:
Posting Komentar